Jumat, 28 Maret 2008

KIAT PRAKTIS MENGAJARKAN AL QUR’AN pada ANAK


KIAT PRAKTIS MENGAJARKAN AL QUR’AN pada ANAK

Anak adalah amanah dari Allah swt. Tidak semua orang mendapatkan anugerah ini,
kecuali hanya orang-orang yang dikehendaki-Nya. Amanah ini harus dipelihara
secara baik dan terus menerus dengan memberinya pendidikan yang baik dan benar.
Seorang pendidik harus belajar bagaimana memberikan hak dan kewajibannya dengan
baik. Ia harus mengetahui perkembangan-perkembangan baru tentang metode dan
media pendidikan yang baik untuk menunaikan tugasnya, sehingga memperoleh hasil
yang maksimal.
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR
Ahmad).
Salah satu pekerjaan pendidik yang harus mendapatkan perhatian serius adalah
mencari metode yang tepat untuk mengajarkan Al Qur’an kepada anak-anak usia
dini. Mengajarkan Al Qur’an adalah salah satu dasar pendidikan Islam, sehingga
anak-anak tumbuh berdasarkan fitrah yang baik dan hati mereka dituntun oleh
hikmah sehingga mampu membendung polusi kesesatan dan keruhnya kemaksiatan.
Para sahabat Nabi Saw tahu benar betapa pentingnya menghafal Al Qur’an dan
pengaruhnya terhadap psikologis anak, maka mereka berlomba-lomba mengajarkan Al
Qur’an kepada anak-anak mereka, sebagai implementasi sabda Nabi saw :
Mempelajari Al qur’an dapat memberikan pengaruh baik terhadap diri seseorang,
jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan menggunakan metode dan cara yang bisa
membuat anak mencintai Al Qur’an.
Mengajarkan Al Qur’an dengan cara yang baik tidak hanya membuat anak menjadi
cinta terhadap Al Qur’an tetapi juga meningkatkan kemampuan anak untuk mengingat
dan memahami Al Qur’an. Dari sini kemudian terbentuk pemahaman pada anak bahwa
menghafal Al Qur’an adalah amal dan perbuatan yang mulia. Oleh karena itu, perlu
ditumbuhkan kecintaan anak terhadap Al Qur’an sebelum memulai menghafalnya. Hal
ini perlu dilakukan karena menghafal Al Qur’an tanpa didasari cinta terhadap Al
Qur’an tidak akan membuahkan apa-apa. Sebaliknya bahwa mencintai Al Qur’an
dibarengi dengan menghafalnya, akan membentuk perilaku mulia dan beradab pada
anak.


Seorang pendidik setelah membaca buku Kiat Praktis Mengajarkan Al Qur’an pada
Anak yang ditulis oleh DR. Sa’ad Riyadh ini diharapkan menemukan jawaban dari
beberapa pertanyaan dibawah ini :
- apakah metode menghafal yang paling ideal untuk anak-anak ?
- langkah-langkah apa yang harus dilakukan agar anak mencintai Al Qur’an ?
- apa saja kendala yang mungkin terjadi, dan apa solusinya ?
- bagaimana menguji kecintaan anak terhadap Al Qur’an ?
dan banyak pertanyaan lain yang berhubungan dengan keahlian dalam mendidik
anak-anak untuk menghafal Al Qur’an.
Buku yang diterbitkan oleh ZIYAD VISI MEDIA, Desember 2007 (Cetakan Pertama) ini
perlu dimiliki oleh Guru TPA, Orangtua dan Para Pendidik umumnya.
Di dalam buku ini dibahas antara lain bagaimana membangun hubungan yang baik
antara anak dan Al Qur’an, bagaimana jatuh hati pada Al Qur’an sejak usia dini
serta usia 6-12 tahun, bagaimana menanamkan cinta Al Qur’an pada anak usia
dewasa dan lain-lain.
Dibagian akhir (penutup) buku setebal 124 halaman (ukuran 170mm) ini ada
beberapa nasehat dari penulis bagi para pendidik dalam tugas menanamkan cinta Al
Qur’an ke dalam hati anak-anak, yang pada akhirnya jika perilaku anak sudah
mencerminkan nilai Al Qur’an, maka ketahuilah bahwa engkau telah berhasil
mendidik anakmu untuk mencintai Al Qur’an.

24 Kiat Membantu Anak Rajin Menghapal Al Qur’an.

Mengikat jiwa si anak dengan sosok teladan Rasulullah saw dan menumbuhkan cinta
terhadap pribadi Rasul, merupakan cara terpenting yang dapat mendorong si anak
untuk berkarya dan mengerahkan segenap kemampuan diri. Ibnu Abbas r.a.
menuturkan,” Suatu malam saya tidur di rumah bibiku Maimunah. Memasuki sepertiga
malam pertama, Rasulullah saw bangkit lalu mengambil tempat air kemudian
berwudhu. Setelah itu beliau melakukan shalat. Aku pun bangun dan melakukan apa
yang Rasulullah perbuat. Aku shalat di sebelah kiri Rasul. Lantas Rasul
menggeserkanku ke sebelah kanan beliau. Rasul shalat dengan penuh khusyu’.
Setelah itu beliau membaringkan badan sebelah kanannya, hingga tertidur. Lantas
bangun kembali ketika adzan berkumandang mengajak shalat Shubuh. Rasul berangkat
ke masjid dan menunaikannya.” (HR Ibnu Khuzaimah dalam Shahih Khuzaimah ).

Berdasarkan riwayat diatas, sangat jelas bagi kita betapa pentingnya mengikat
jiwa si anak dengan sosok Rasulullah yang serta merta dapat mencetak kepribadian
si anak menjadi manusia shalih, bertakwa serta mencintai Al Qur’an dan ilmu.
Dengan demikian, motivasi yang mendorong si anak untuk belajar adalah internal
dirinya sendiri yang bersumber dari keimanan yang mendalam dan cinta yang murni.
Tak ayal, motivasi semacam demikian adalah motivasi yang paling efektif dan
pengaruhnya sangat kuat. Disamping paling tahan banting dan bersifat konsisten.

Ketika spirit cinta Nabi menghujam dalam jiwa si anak, maka ketika si anak
mendengar hadits yang mengajak untuk mempelajari Al Qur’an, niscaya si anak
tersebut akan bersegera memenuhinya berkat dorongan cinta terhadap sang Nabi dan
mengharapkan pahala dari Alloh Swt.

Demikian salah satu dari 24 Kiat Membantu Anak Rajin Menghapal Al Qur’an. Anak
bisa hapal Al Qur’an ? Semua orangtua muslim tentu mendambakannya. Fakta
membuktikan, anak yang banyak hapalan Al Qur’an memiliki kecerdasan nalar, emosi
dan spiritual yang seimbang.

Tapi mungkinkah itu putra-putri Anda ? Mungkinkah juga bagi anak didik Anda (
bagi seorang guru di Taman Pendidikan Al Qur’an ). Jawabannya sangat mungkin.
Tentu setelah Anda sebagai orangtua/pendidik memahami dan menjalankan tips-tips
praktis yang dipaparkan buku kecil (buku saku) sekitar 100 halaman yang penuh
nilai ini.

Inilah kepedulian Fitrah Rabbani, sebagai penerbit buku-buku bermutu dengan
kekayaan dan kedalaman gagasan serta keluwesan gaya penyampaian.

Di buku ini juga diberikan Teknik Menghapal Al Qur’an. Buku yang merupakan karya
terjemahan ini ditulis oleh Abdullah Al-Muhib M.Khair.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

mau Hafal Al Qur'an Dalam Sebulan?
http://islamarket.co.cc
Azmi Yudianto
0856 4117 4798