Jumat, 19 Desember 2008

Jasa Ibu : buat Bunda

Waktu kamu berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu ...
sebagai balasannya kau menangis sepanjang malam.
Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan ..sebagai
balasannya .... kamu kabur waktu dia memanggilmu
Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang ..
sebagai balasannya .... kamu buang piring berisi makananmu ke lantai
Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna ... sebagai balasannya ..
kamu corat coret tembok rumah dan meja makan



Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mahal dan indah..sebagai
balasannya ... kamu memakainya bermain di kubangan lumpur
Waktu berumur 6 tahun,dia mengantarmu pergi ke sekolah ... sebagai
balasannya ... kamu berteriak "NGGAK MAU ..!"
Waktu berumur 7 tahun,dia membelikanmu bola ... sebagai balasannya .kamu
melemparkan bola ke jendela tetangga
Waktu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim ... sebagai balasannya.. .kamu
tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu
Waktu kamu berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu .sebagai
balasannya .... kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar
Waktu kamu berumur 10 tahun,dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang sampai
pesta ulang tahun .. sebagai balasannya ... kamu melompat
keluarmobil tanpa memberi salam
Waktu kamu berumur 11 tahun,dia mengantar kamu dan temen-temen kamu kebioskop ..
sebagai balasannya ... kamu minta dia duduk di barisan lain
Waktu kamu berumur 12 tahun,dia melarangmu melihat acara tv khusus untuk orang
dewasa ... sebagai balasannya .... kamu tunggu sampai dia keluar rumah
Waktu kamu berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena
sudah waktunya .sebagai balasannya.. kamu bilang dia tidak tahu mode
Waktu kamu berumur 14 tahun,dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan ..
sebagai balasannya .... kamu nggak pernah menelponnya
Waktu kamu berumur 15 tahun,pulang kerja dia ingin memelukmu ...sebagai balasannya
kamu kunci pintu kamarmu
Waktu kamu berumur 16 tahun,dia mengajari kamu mengemudi mobil ....sebagai
balasannya .... kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa
mempedulikan kepentingannya
Waktu kamu berumur 17 tahun,dia sedang menunggu telpon yang penting ... sebagai
balasannya ....kamu pakai telpon nonstop semalaman,
waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA.. sebagai
balasannya .... kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi
Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu
ke kampus pada hari pertama ... sebagai balasannya .... kamu minta
diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen
Waktu kamu berumur 20 tahun, dia bertanya "Darimana saja seharian ini?".. sebagai
balasannya ... kamu menjawab "Ah,
cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang."
Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier
masa depanmu ..sebagai balasannya .kamu bilang "Aku nggak mau seperti kamu."
Waktu kamu berumur 22 tahun,dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus perguruan
tinggi .sebagai balasanmu .kamu nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri
Waktu kamu berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1set furniture untuk rumah barumu
sebagai balasannya ... kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu
Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya
tentang rencana di masa depan ... sebagai balasannya ... kamu mengeluh
"Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu."
Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu ..
sebagai balasannya ... kamu pindah ke kotalain yang jaraknya lebih dari 500 km.
Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat
bayimu ..sebagai balasannya .kamu katakan "Sekarang jamannya sudah beda."
Waktu kamu berumur 40 tahun , dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah
satu saudara dekatmu .. sebagai balasannya kamu jawab "Aku sibuk sekali,
nggak ada waktu."
Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu ...
sebagai balasannya .kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang
tinggal di rumah anaknya dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang ...
dan tiba-tiba kamu teringat semua yang belum pernah kamu lakukan, ... dan itu
menghantam HATIMU bagaikan pukulan godam

MAKA ...
JIKA ORANGTUAMU MASIH ADA ... BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI
JIKA ORA NG TUAMU SUDAH TIADA ... INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU

Ini adalah mengenai Nilai kasih Ibu dari Seorang anak
yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur.
Kemudiandia menghulurkan sekeping kertas yang
bertulis sesuatu. si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima
kertas yang dihulurkan oleh si anak dan membacanya.

OngKos upah membantu ibu:
1) Membantu Pergi Ke Warung: Rp20.000
2) Menjaga adik Rp20.000
3) Membuang sampah Rp5.000
4) Membereskan Tempat Tidur Rp10.000
5) menyiram bunga Rp15.000
6) Menyapu Halaman Rp15.000
Jumlah : Rp85.000

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak
yang raut mukanya berbinar-binar.
Siibu mengambil pena dan menulis
sesuatu dibelakang kertas yang sama.

1) OngKos mengandungmu selama 9 bulan - GRATIS
2) OngKos berjaga malam karena menjagamu -GRATIS
3) OngKos air mata yang menetes karenamu - GRATIS
4) OngKos Khawatir karena selalu memikirkan keadaanmu- GRATIS
5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dankeperluanmu - GRATIS
6) OngKos mencuci pakaian, gelas, piring dan keperluanmu - GRATIS
JumlahKeseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak
menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, "Saya Sayang Ibu".Kemudian si
anak mengambil pena dan menulis sesuatu didepan suratyang
ditulisnya: "Telah Dibayar" .


APAKAH KAMU SAYANG ORANGTUAMU?? ??
KARENA ORANG TUAMU SELALU MENYAYANGIMU.








Read More...

Rabu, 20 Agustus 2008

Ketika Anak Menonton Televisi


Oleh Martina Rini S. Tasmin, SPsi.
Jakarta, 18 April 2002


Pikiran Orangtua:
Malu, mau marah dan jantung rasanya mau copot ketika tiba-tiba mendengar Edu berteriak "bajingan kau!!!". Entah belajar darimana, tapi rasanya kok sebagai orangtua tidak pernah mengatakan hal-hal kasar seperti itu, pembantu di rumah juga tidak ada yang bicara seperti itu, Wah jangan-jangan dari anak tetangga sebelah rumah.


Aaaaaah ternyata Edu mendengarnya di televisi. Di televisi? Bukankah program tayangan Teletubbies kesayangan Edu tidak ada bahasa kasar seperti itu? Ooooooh ternyata Edu juga suka menonton telenovela bersama nenek. Aduh.... kan tidak mungkin melarang nenek menonton telenovela, jadi yang perlu dipikirkan sekarang adalah bagaimana caranya supaya Edu tidak ikutan menonton telenovela bersama nenek dan hanya menonton acara anak-anak saja.


Pikiran Anak:
Aduh, Mama/Papa marah nih, gara-gara Edu tadi bilang "bajingan kau!!!". Padahal kan Edu lihat ada om jagoan ganteng di televisi bilang begitu, Edu cuman meniru saja kok. Memangnya "bajingan kau" itu apa sih? Kata mama, itu kata-kata kasar, memangnya kata-kata kasar itu apa sih? Edu kan ingin seperti om jagoan ganteng di televisi itu, banyak yang suka, banyak yang sayang, nenek dan mbak saja tiap hari harus lihat om itu, mama juga kalau di rumah lihat om itu. Tapi, Edu jadi bingung sama Mama dan Papa, kalau Edu hafal cerita-cerita film yang ada di televisi, Mama dan Papa bangga. Mama dan Papa sering bilang sama om dan tante Edu: "wah Edu pintar loh, dia bisa hafal semua cerita-cerita film televisi". Kalau Edu hafal iklan-iklan di televisi Mama dan Papa juga bangga, katanya Edu pintar, terus kalau Edu lagi menirukan iklan televisi katanya Edu lucu dan menggemaskan. Tapi kalau Edu nonton televisi terus-terusan, Mama dan Papa marah, katanya Edu malas. Padahal kalau nggak nonton kan nggak bisa hafal film dan iklan yang di televisi. Aduuuuuuh Edu jadi bingung.



Sebagai orangtua, pernahkah anda mengalami situasi seperti di atas? Kadang-kadang marah karena anak menirukan adegan di televisi, tetapi seringkali juga memuji dan bangga kalau anak hafal dengan cerita-cerita atau iklan-iklan yang ada di televisi. Kalau dilihat sepintas sepertinya ada standard ganda di sini, walaupun sebenarnya tidak. Sebagai orangtua kita sudah tahu dengan pasti mana yang pantas dan mana yang tidak, mana yang baik dan mana yang buruk, sehingga kita bisa menetapkan mana program yang boleh ditonton dan ditiru dan mana yang tidak. Orangtua juga tahu kapan menonton televisi, kapan waktu belajar. Tetapi apakah anak sudah tahu dengan pasti mengenai hal baik dan buruk tersebut, apakah anak sudah mengetahui program televisi mana saja yang diperbolehkan untuk ditonton dan apakah anak sudah menyadari benar-benar mengenai pembagian waktu? Anak mungkin bingung dan tidak mengerti, ditambah lagi kalau standard yang ditetapkan oleh orangtua berbeda dengan yang ditetapkan oleh pengasuh (termasuk dalam pengasuh adalah suster, kakek-nenek dan om-tante yang ikut serta dalam pengasuhan sehari-hari). Nah, pertanyaan kita kemudian adalah bagaimana orangtua menyikapi anak dalam menonton televisi?


Darimana Anak Meniru Adegan Kekerasan ?


Televisi, si kotak ajaib yang keberadaanya sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, seringkali menimbulkan kecemasan bagi orangtua yang anaknya masih kecil. Cemas kalau anak jadi malas belajar karena kebanyakan nonton televisi, cemas kalau anak meniru kata-kata dan adegan-adegan tertentu, cemas mata anak jadi rusak (minus), dan cemas anak menjadi lebih agresif karena terpengaruh banyaknya adegan kekerasan di televisi. Namun demikian harus diakui bahwa kebutuhan untuk mendapatkan hiburan, pengetahuan dan informasi secara mudah melalui televisi juga tidak dapat dihindarkan. Televisi, selain selalu tersedia dan amat mudah diakses, juga menyuguhkan banyak sekali pilihan, ada sederet acara dari tiap stasiun televisi, tinggal bagaimana pemirsa memilih acara yang dibutuhkan, disukai dan sesuai dengan selera. Sehingga walaupun semua orang mungkin sudah tahu akan dampak negatif yang bisa ditimbulkannya, keberadaan televisi tetap saja dipertahankan.


Kecemasan orangtua terhadap dampak menonton televisi bagi anak-anak memang sangat beralasan, mengingat bahwa banyak penelitian menunjukkan televisi memang memiliki banyak pengaruh baik negatif maupun positif. Misalnya penelitian yang dilakukan Liebert dan Baron, menunjukkan hasil: anak yang menonton program televisi yang menampilkan adegan kekerasan memiliki keinginan lebih untuk berbuat kekerasan terhadap anak lain, dibandingkan dengan anak yang menonton program netral (tidak mengandung unsur kekerasan).


Dalam benak banyak orang dewasa, film-film kartun dan film-film robot dianggap merupakan film anak-anak dan cocok dikonsumsi oleh mereka karena format penyajiannya disesuaikan dengan perkembangan anak-anak. Benarkah demikian? Jawabnya tidak semua film-film tersebut cocok dikonsumsi anak-anak. Contohnya Bart Simpson dan Crayon Sinchan yang cukup populer di Indonesia, sebenarnya tidak cocok untuk anak-anak, karena bercerita dalam bahasa yang kasar dan tingkah laku urakan. Tetapi diawal kemunculannya, orangtua membiarkan kedua film tersebut ditonton oleh anak-anak karena format penyajian dan jam tayangnya yang pas dengan waktu anak menonton televisi. Setelah berjalan beberapa lama barulah orangtua menyadari kalau tontonan tersebut tidak cocok dan ramai-ramai mengajukan protes kepada stasiun televisi. Akhirnya kemudian film tersebut diberi keterangan bukan untuk konsumsi anak-anak.


Kalau mau lebih teliti, sebenarnya banyak film "anak-anak" yang justru menampilkan adegan kekerasan dan kata-kata yang kasar (meski tidak sekasar film dewasa sih), walaupun banyak juga terdapat adegan-adegan kebaikan (karena biasanya film-film tersebut bercerita tentang pertentangan antara kebaikan dan kejahatan). Contoh film-film yang memiliki kedua unsur tersebut adalah film Popeye the Sailor Man, Batman & Robin, Power Puff Girls, Power Ranger dan Saras 008. Film-film ini sangat populer di dalam dunia anak-anak kita sehingga seringkali menjadi model yang ditiru oleh anak-anak. Meskipun mengandung adegan kekerasan, namun film-film ini sepertinya tidak menimbulkan kecemasan bagi orangtua, karena para orangtua sampai sekarang merasa aman meninggalkan anak-anak ketika menonton film-film ini. Sementara itu kalau ada film dewasa, baik yang menampilkan adegan kekerasan maupun tidak, anak-anak seringkali tidak diperbolehkan menonton. Hal ini sudah menunjukkan standard ganda yang diberikan orangtua kepada anak. Adegan kekerasan dalam film dewasa tidak boleh ditonton, tetapi adegan kekerasan dalam film anak-anak boleh ditonton, jadi kekerasan boleh atau tidak? Lalu apakah tidak ada kemungkinan bahwa anak justru dapat juga meniru adegan kekerasan atau kata-kata kasar yang ada dalam film-film tersebut karena mereka melihat bahwa orangtua membiarkan mereka menonton film tersebut dengan bebas?


Apa yang Sebaiknya Dilakukan Orangtua ?


Mengingat bahwa sangatlah sulit (bahkan tidak mungkin) bagi orangtua untuk menjauhkan anak dari televisi, maka ada baiknya orangtua melakukan beberapa hal sebagai berikut:


Dampingi anak ketika menonton dan beri penjelasan


Sebenarnya daripada orangtua tiba-tiba mengomel ataupun memuji anak, hal pertama yang sebaiknya dilakukan adalah memberi pengertian dan mendampingi anak ketika menonton televisi. Jika anak bertanya jawablah pertanyaan tersebut dengan rinci dan sesuai dengan perkembangan anak. Banyak hal yang belum diketahui oleh seorang anak, oleh karena itu kalau tidak ada yang memberi tahu ia akan mencari sendiri dengan mencoba-coba dan meniru dari orang dewasa. Apakah hasil percobaan maupun peniruannya benar atau salah, anak mungkin tidak tahu. Di sinilah tugas orangtua untuk selalu memberi pengertian kepada anak, secara konsisten. Kebingungan anak karena standar ganda yang diterapkan orangtua juga bisa teratasi kalau orangtua memberi penjelasan kepada anak.


Buat jadwal kegiatan anak


Anak juga perlu diajarkan bahwa ada waktu tersendiri untuk setiap kegiatan-kegiatannya. Atur waktu yang jelas, kapan menonton televisi, kapan belajar dan kapan bermain. Walaupun anak sudah relaks dengan menonton televisi, anak tetap butuh waktu untuk bermain. Televisi mengkondisikan anak menjadi pasif, hanya menerima dan menyerap informasi dengan posisi tubuh yang juga pasif (cukup dengan duduk), karena itu anak tetap perlu waktu untuk bermain (terutama bermain dengan anak-anak lain) supaya mereka tetap aktif dan mampu bersosialisasi. Mereka tetap butuh waktu untuk berlari-larian, mengobrol dengan teman-teman dan bermain dengan mainan. Pengaturan waktu bisa mengkondisikan anak untuk selalu menonton televisi dengan didampingi orangtua.


Seleksi program tayangan televisi yang cocok untuk anak


Kalaupun tidak sempat mendampingi anak, orangtua sebaiknya menyeleksi program televisi mana yang benar-benar cocok untuk anak. Sebelum anak diijinkan untuk menonton program televisi tertentu, orangtua sudah mengetahui program tersebut cocok atau tidak untuk anak, jadi orangtua sudah pernah terlebih dulu menonton program tersebut dan melakukan evaluasi. Jangan sampai terjadi lagi kasus Crayon Sinchan. Untuk melakukan hal ini tentu saja dibutuhkan kesabaran dan pengorbanan dari orangtua, untuk sementara orangtua harus mengorbankan kesenangannya sendiri menonton televisi demi mencari-cari dan menyeleksi program televisi yang cocok untuk anak tercinta.


Bangun kerjasama dengan seluruh anggota keluarga


Bangunlah kerjasama dengan seluruh anggota keluarga, karena kerja sama dari seluruh anggota keluarga (termasuk pengasuh) sangat diperlukan. Pastikan bahwa seluruh keluarga memiliki pengertian yang sama mengenai anak dan masalah televisi tersebut. Berikan pengertian kepada anggota keluarga bahwa bagaimanapun juga mereka kadang-kadang harus mengorbankan kesenangan mereka demi kebaikan sang anak. Jangan sampai standard yang sudah diterapkan orangtua terhadap anak, ternyata tidak diterapkan oleh anggota keluarga lainnya ketika orangtua tidak ada ditempat.


Konsisten dalam bertindak


Orangtua dan pengasuh perlu untuk selalu bertindak secara konsisten dan tidak bosan-bosannya dalam memberikan pengertian kepada anak, sehingga anak tahu dengan jelas mana yang boleh mana yang tidak, mana yang baik dan mana yang buruk. Oke.....semoga bermanfaat (jp)

http://www.e-psikologi.com/anak/180402.htm

Read More...

Senin, 14 Juli 2008

Tuhan, penolong segala kesulitanku Tuhan, penolong segala kesulitanku

Ya Allah, ya Tuhan-ku,
Engkau semata penawar segala musibahku.

Engkau-lah penawar tangis dan hanya Engkau pembasuh batin luka,
Dan hanya Engkau penyembuh hati yang pedih ini.
Dengan Kasih-Mu telah Kau pikul segala beban kami,



dan berkat Rahmat-Mu semua pohon kami berbuah dan bersemi.

Dengan kasih dan sayang telah Engkau pelihara dan tutup aib kami,
Dengan kelembutan, Engkau menemani mereka yang tidak berteman.

Ketika hamba-Mu yang papa remuk hatinya,
Segera Engkau obati kepedihan kalbunya.

Saat yang lemah ini ditelikung kegelapan,
Engkau munculkan tak terbilang mentari dan rembulan.

Kecantikan, kebaikan, daya tarik menyatu sempurna dalam Wujud-Mu,
Setelah menampak Diri-Mu, segala sesuatu tak berarti lagi.

Bijaksanalah ia yang mencintai-Mu sepenuh hati,
Ia menjadi nur bagi mereka yang mengasihi Engkau.
Keimanannya akan segera tergugah,
Mereka yang jatuh cinta kepada-Mu sepenuh hati.

Kasih-Mu akan meronai wajahnya, dan
dari setiap relung wujudnya semerbak wangi kesturi-Mu.

Engkau karunia ia berjuta berkat,
Engkau perintahkan mentari dan rembulan sujud kepadanya.

Engkau selalu siap menolongnya,
Satu tatapan mata ke wajahnya mengingatkan kami akan Wajah-Mu.

Tak terbilang mukjizat di dunia ini
Engkau zahirkan bagi kepentingannya.

Engkau laksanakan tugas dan menyelesaikannya,
Adalah Engkau yang telah meramaikan pasar ini.
Dalam sekejap Engkau rubah debu menjadi suatu yang berharga,
Agar seluruh dunia mendapat marifat dari manifestasinya.

Ketika Engkau datangi seseorang dengan berkat,
Engkau telah merubah dirinya dari bumi jadi melangit.

(Barahin Ahmadiyah, sekarang dicetak dalam Ruhani Khazain, vol. 1, hal. 626-627, London, 1984).

Read More...

Senin, 12 Mei 2008

Membaca merupakan salah satu upaya terbaik untuk membantu perkembangan otak anak :


Membaca merupakan salah satu upaya terbaik untuk membantu perkembangan otak anak :

1. Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia (dari semua makhluk hidup di dunia ini cuma manusia yang bisa membaca).

2. Membaca merupakan salah satu fungsi penting dalamhidup, dapat dikatakan bahwa semua pross belajar didasarkan pada kemampuan membaca.



3. Berkat kemajuan dalam penelitian otak, kita tahu bahwa membaca cerita bagi anak mempunyai manfaat intelektual, emosional dan fisik, yang dapat meningkatkan perkembangan anak.

4. Dengan tumbuh dan berkembangnya minat baca pada diri anak, minat belajarnya pun akan menjadi tinggi, sehingga kalau orangtua mampu mengantarkan anaknya menjadi gemar membaca, maka anak akan mampu belajar secara mandiri.

Dari uraian itu semua sangat bermanfaat sekali dan banyak bukti setelah buku sebagai pedoman mainan anak utama, dan itu aku praktekan buat Azka dan Azzam, hasilnya....Subhallaah, walaupun mereka belum bisa baca tapi minat akan bukunya sangat tinggi.

Dan teringat juga ketika ikut seminar yang menjadi narasumber nya Andi Yudha dan M. Faudzil Adzim...trnyata bagaimana mereka mendekatkan anak-anaknya terhadap buku, dan buku juga sebagai sumber mainan utama dan pengganti televisi juga. Coba kita bayangkan setiap hari kita bacakan buku buat anak-anak, itu sangat nggak nyangka Anak akan lebih cerdas, dibandingkan anak yang jarang dibacakan buku. dan itu bisa terbukti.

Para peneliti di Baylor College of Medicine menemukan bahawa apabila anak-anak jarang diajak bermain atau dibacakan buku perkembangan otaknya 20% atau 30% lebih kecil daripada ukuran normalnya pada usia itu.sumber

Read More...

Jumat, 28 Maret 2008

KIAT PRAKTIS MENGAJARKAN AL QUR’AN pada ANAK


KIAT PRAKTIS MENGAJARKAN AL QUR’AN pada ANAK

Anak adalah amanah dari Allah swt. Tidak semua orang mendapatkan anugerah ini,
kecuali hanya orang-orang yang dikehendaki-Nya. Amanah ini harus dipelihara
secara baik dan terus menerus dengan memberinya pendidikan yang baik dan benar.
Seorang pendidik harus belajar bagaimana memberikan hak dan kewajibannya dengan
baik. Ia harus mengetahui perkembangan-perkembangan baru tentang metode dan
media pendidikan yang baik untuk menunaikan tugasnya, sehingga memperoleh hasil
yang maksimal.
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR
Ahmad).
Salah satu pekerjaan pendidik yang harus mendapatkan perhatian serius adalah
mencari metode yang tepat untuk mengajarkan Al Qur’an kepada anak-anak usia
dini. Mengajarkan Al Qur’an adalah salah satu dasar pendidikan Islam, sehingga
anak-anak tumbuh berdasarkan fitrah yang baik dan hati mereka dituntun oleh
hikmah sehingga mampu membendung polusi kesesatan dan keruhnya kemaksiatan.
Para sahabat Nabi Saw tahu benar betapa pentingnya menghafal Al Qur’an dan
pengaruhnya terhadap psikologis anak, maka mereka berlomba-lomba mengajarkan Al
Qur’an kepada anak-anak mereka, sebagai implementasi sabda Nabi saw :
Mempelajari Al qur’an dapat memberikan pengaruh baik terhadap diri seseorang,
jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan menggunakan metode dan cara yang bisa
membuat anak mencintai Al Qur’an.
Mengajarkan Al Qur’an dengan cara yang baik tidak hanya membuat anak menjadi
cinta terhadap Al Qur’an tetapi juga meningkatkan kemampuan anak untuk mengingat
dan memahami Al Qur’an. Dari sini kemudian terbentuk pemahaman pada anak bahwa
menghafal Al Qur’an adalah amal dan perbuatan yang mulia. Oleh karena itu, perlu
ditumbuhkan kecintaan anak terhadap Al Qur’an sebelum memulai menghafalnya. Hal
ini perlu dilakukan karena menghafal Al Qur’an tanpa didasari cinta terhadap Al
Qur’an tidak akan membuahkan apa-apa. Sebaliknya bahwa mencintai Al Qur’an
dibarengi dengan menghafalnya, akan membentuk perilaku mulia dan beradab pada
anak.


Seorang pendidik setelah membaca buku Kiat Praktis Mengajarkan Al Qur’an pada
Anak yang ditulis oleh DR. Sa’ad Riyadh ini diharapkan menemukan jawaban dari
beberapa pertanyaan dibawah ini :
- apakah metode menghafal yang paling ideal untuk anak-anak ?
- langkah-langkah apa yang harus dilakukan agar anak mencintai Al Qur’an ?
- apa saja kendala yang mungkin terjadi, dan apa solusinya ?
- bagaimana menguji kecintaan anak terhadap Al Qur’an ?
dan banyak pertanyaan lain yang berhubungan dengan keahlian dalam mendidik
anak-anak untuk menghafal Al Qur’an.
Buku yang diterbitkan oleh ZIYAD VISI MEDIA, Desember 2007 (Cetakan Pertama) ini
perlu dimiliki oleh Guru TPA, Orangtua dan Para Pendidik umumnya.
Di dalam buku ini dibahas antara lain bagaimana membangun hubungan yang baik
antara anak dan Al Qur’an, bagaimana jatuh hati pada Al Qur’an sejak usia dini
serta usia 6-12 tahun, bagaimana menanamkan cinta Al Qur’an pada anak usia
dewasa dan lain-lain.
Dibagian akhir (penutup) buku setebal 124 halaman (ukuran 170mm) ini ada
beberapa nasehat dari penulis bagi para pendidik dalam tugas menanamkan cinta Al
Qur’an ke dalam hati anak-anak, yang pada akhirnya jika perilaku anak sudah
mencerminkan nilai Al Qur’an, maka ketahuilah bahwa engkau telah berhasil
mendidik anakmu untuk mencintai Al Qur’an.

24 Kiat Membantu Anak Rajin Menghapal Al Qur’an.

Mengikat jiwa si anak dengan sosok teladan Rasulullah saw dan menumbuhkan cinta
terhadap pribadi Rasul, merupakan cara terpenting yang dapat mendorong si anak
untuk berkarya dan mengerahkan segenap kemampuan diri. Ibnu Abbas r.a.
menuturkan,” Suatu malam saya tidur di rumah bibiku Maimunah. Memasuki sepertiga
malam pertama, Rasulullah saw bangkit lalu mengambil tempat air kemudian
berwudhu. Setelah itu beliau melakukan shalat. Aku pun bangun dan melakukan apa
yang Rasulullah perbuat. Aku shalat di sebelah kiri Rasul. Lantas Rasul
menggeserkanku ke sebelah kanan beliau. Rasul shalat dengan penuh khusyu’.
Setelah itu beliau membaringkan badan sebelah kanannya, hingga tertidur. Lantas
bangun kembali ketika adzan berkumandang mengajak shalat Shubuh. Rasul berangkat
ke masjid dan menunaikannya.” (HR Ibnu Khuzaimah dalam Shahih Khuzaimah ).

Berdasarkan riwayat diatas, sangat jelas bagi kita betapa pentingnya mengikat
jiwa si anak dengan sosok Rasulullah yang serta merta dapat mencetak kepribadian
si anak menjadi manusia shalih, bertakwa serta mencintai Al Qur’an dan ilmu.
Dengan demikian, motivasi yang mendorong si anak untuk belajar adalah internal
dirinya sendiri yang bersumber dari keimanan yang mendalam dan cinta yang murni.
Tak ayal, motivasi semacam demikian adalah motivasi yang paling efektif dan
pengaruhnya sangat kuat. Disamping paling tahan banting dan bersifat konsisten.

Ketika spirit cinta Nabi menghujam dalam jiwa si anak, maka ketika si anak
mendengar hadits yang mengajak untuk mempelajari Al Qur’an, niscaya si anak
tersebut akan bersegera memenuhinya berkat dorongan cinta terhadap sang Nabi dan
mengharapkan pahala dari Alloh Swt.

Demikian salah satu dari 24 Kiat Membantu Anak Rajin Menghapal Al Qur’an. Anak
bisa hapal Al Qur’an ? Semua orangtua muslim tentu mendambakannya. Fakta
membuktikan, anak yang banyak hapalan Al Qur’an memiliki kecerdasan nalar, emosi
dan spiritual yang seimbang.

Tapi mungkinkah itu putra-putri Anda ? Mungkinkah juga bagi anak didik Anda (
bagi seorang guru di Taman Pendidikan Al Qur’an ). Jawabannya sangat mungkin.
Tentu setelah Anda sebagai orangtua/pendidik memahami dan menjalankan tips-tips
praktis yang dipaparkan buku kecil (buku saku) sekitar 100 halaman yang penuh
nilai ini.

Inilah kepedulian Fitrah Rabbani, sebagai penerbit buku-buku bermutu dengan
kekayaan dan kedalaman gagasan serta keluwesan gaya penyampaian.

Di buku ini juga diberikan Teknik Menghapal Al Qur’an. Buku yang merupakan karya
terjemahan ini ditulis oleh Abdullah Al-Muhib M.Khair.

Read More...

Rabu, 26 Maret 2008

Menjaga Kesehatan Balita


Beberapa penyakit yang umum diderita anak hampir dipastikan pada satu saat menyerang anak kita. Oleh sebab itu gejala penyakit dan cara penanganannya perlu dikenali. Penanganan juga bukan hanya membantu penyembuhan, namun juga dapat mencegah timbulnya komplikasi lebih jauh.

Penyakit yang sering diderita bayi dan balita, menurut Dr. Kishore R.J., dokter spesialis anak yang berpraktik di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina di Jatinegara, Jakarta, antara lain, demam, infeksi saluran napas, dan diare. "Tapi yang sering membuat orang tua segera membawa anaknya berobat adalah demam dan diare. Kalau batuk-pilek biasanya masih bisa ditunda," tuturnya.

Demam memang bukan penyakit, tapi gejala suatu penyakit. Semisal karena batuk dan pilek, radang tenggorokan, diare, infeksi lain pada saluran pencernaan, atau infeksi saluran napas. Dalam buku Mengatasi Gangguan Kesehatan pada Anak-Anak, karangan dr. Anies dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, kenaikan suhu tubuh juga sering terjadi saat tumbuh gigi pertama. Suhu tubuh juga akan meninggi sehabis memperoleh imunisasi DPT (difteria, pertusis, dan tetanus), namun hanya berlangsung kira-kira 24 jam.


Anak dikatakan demam, bila suhu tubuhnya di atas 37,5oC. Kalau itu yang terjadi, tidurkan anak dalam ruang ber-AC atau berkipas angin, kalau ada. "Kenakan pakaian yang tipis. Jangan diselimuti dengan selimut tebal - kecuali si anak menggigil - karena justru akan meningkatkan suhu tubuh," jelas Kishore.

Adalah bijaksana kalau di rumah selalu tersedia obat turun panas sebelum anak dibawa ke dokter. Parasetamol biasa dipakai dan aman untuk anak dan bayi. Selain obat turun panas, dr. Anies menyarankan agar anak diberi banyak minum ketika terserang demam. Boleh air putih, susu, air jeruk, sari buah, atau kaldu hangat. Dengan begitu anak akan mudah berkeringat sehingga suhu tubuh menurun. Seka keringat pada tubuhnya dengan handuk basah, bedaki seluruh tubuh, dan gantilah pakaiannya dengan yang kering supaya merasa segar.

Untuk menurunkan suhu tubuh bisa dibantu dengan mengompres kening dengan lap atau handuk basah. Selama suhu tubuhnya masih tinggi, kompres tetap perlu. Upaya menurunkan suhu tubuh ini perlu untuk mencegah terjadinya kejang-kejang atau setip.

Air tajin untuk diare
Diare yang disertai berkurangnya cairan tubuh (dehidrasi), batuk disertai sesak napas, gejala ke arah asma meskipun bukan asma, atau infeksi saluran napas bagian bawah, dan demam berdarah, menurut Kishore, perlu mendapat perawatan khusus.

Penyebab diare umumnya makanan. Bisa karena keracunan makanan atau karena kuman dalam makanan. Kalau makanannya beracun, gejala utamanya muntah, baru diikuti diare. Kalau karena kuman pada makanan, biasanya diare dulu baru kemudian muntah.

Dalam bukunya, dr. Anies menyebutkan, diare merupakan keadaan gawat darurat sehingga harus segera ditanggulangi sebelum kondisi dehidrasi terjadi, yaitu pertama-tama dengan memberikan banyak minum. Pemberian susu formula dan jus buah dihentikan sementara. Namun, ASI tetap dilanjutkan.

Bila diare terjadi berulang kali, anak akan kehilangan banyak cairan, bahkan sejumlah mineral penting, seperti sodium, potasium, dan klorida ikut terbuang. Bila berkelanjutan, bisa terjadi ketidakseimbangan cairan tubuh sehingga timbul dehidrasi. Kondisi dehdarasi inilah yang paling dikhawatirkan meski diare pada dasarnya akan sembuh sendiri.

Tanda-tanda dehidrasi antara lain anak menangis tanpa air mata, mulut dan bibir kering, selalu merasa haus. Air seni keluar sedikit dan berwarna gelap, ada kalanya tidak keluar sama sekali. Juga, mata cekung atau terbenam. Pada bayi tanda dehidrasi bisa dilihat lewat ubun-ubun yang menjadi cekung. Juga anak mengantuk, kulit pucat atau kekenyalan tubuh berkurang, dan bekas cubitan tidak cepat kembali normal.

Untuk mengatasinya, anak perlu diberi cairan sebanyak mungkin. "Tidak harus larutan oralit. Bisa berupa teh manis, air gula garam, jus, sup. Air tajin justru cukup efektif bagi bayi untuk mengatasi diare. Juga jauh lebih baik dibandingkan dengan oralit karena tajin mengandung glukosa polimer yang mudah diserap," jelas Kishore.

Larutan gula garam dibuat dengan perbandingan dua sendok teh gula pasir dan setengah sendok teh garam untuk segelas air putih. Larutan ini, menurut dr. Anies, diberikan sedikitnya setengah gelas tiap kali anak muntah atau buang air besar. Bisa juga diberikan satu sendok makan setiap lima menit, sampai anak dapat buang air kecil secara normal.

Air tajin selain cepat dicerna, juga mengandung kadar glukosa cukup tinggi, yang akan mempermudah penyerapan elektrolit. Selain itu dua macam poliglukosa dalam tepung tajin dapat menyebabkan feses lebih padat. Keuntungan lain air tajin adalah adanya kandungan proteinnya, yaitu 7 - 10 %. Sedangkan garam oralit tidak mengandung protein. Penggunaan air tajin sebagai "obat diare", menurut dr. Anies, tidak berbahaya untuk bayi sekalipun.

Alergi hingga gondong
Yang juga sering diderita anak-anak adalah alergi, dan yang paling sering alergi saluran pernapasan. Menurut dr. Anies, penyebabnya bisa macam-macam. Gelaja umumnya sama, yakni bersin-bersin, mata berair, hidung tersumbat, ingusan, dan gatal. Anak biasanya menggaruk-garuk hidungnya dengan punggung tangannya.

Bila sedang terserang, disarankan anak dihindarkan dari pencetusnya. Kalau pencetusnya debu, seisi kamarnya harus bebas debu dan diusahakan tidak lembap. Tirai, karpet, dan sejenisnya disingkirkan.

Gangguan pernapasan lainnya adalah asma. Pencetusnya bisa karena pilek dan selesma, terlalu banyak bergerak, udara dingin, perubahan emosi, asap rokok, perubahan cuaca, dan alergi (udara, debu rumah, bulu binatang, makanan, dsb.). Namun, yang paling sering ialah alergi. Ada kalanya gabungan beberapa pencetus asma dapat menimbulkan serangan. Misalnya, ketika sedang berlari-lari anak tidak terserang asma. Tetapi kalau berlari-lari saat cuaca dingin, serangan asma timbul.

Ketika terserang asma, anak diberi obat yang diresepkan dokter. Jika anak sulit bernapas sampai tak mampu menelan makanan, bibir dan lidah kebiruan, segera saja hubungi dokter.

Obat asma sebenarnya bersifat sementara. Kalau pencetusnya ada, sesak napas akan berulang. Jadi, langkah pencegahan terbaik, bebaskan anak dari segala pencetusnya.

Selain itu, anak-anak sering tak luput dari serangan batuk, yang juga merupakan gejala suatu penyakit. Misalnya karena gangguan pada saluran pernapasan. Meski demikian, menurut dr. Anies, batuk yang berlebihan bisa sangat mengganggu, bahkan mengakibatkan berbagai komplikasi.

Beberapa penyebab batuk menahun dan berulang misalnya bronkitis atau radang tenggorokan, asma, kelainan paru-paru menahun, masuknya benda asing atau makanan ke saluran napas, dan kelainan bawaan pada saluran napas. Namun, bisa juga karena gangguan psikologis, semisal setelah kelahiran adik baru.

Keluhan batuk perlu disampaikan ke dokter, apakah karena perubahan cuaca pagi, malam, atau sepanjang hari. Sewaktu duduk, apakah si kecil mengeluarkan dahak atau tidak. Perlu disampaikan pula asal mula, ciri-ciri batuk, untuk mempermudah diagnosis dan pengobatannya.

Batuk rejan merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan bagian atas, tepatnya pada batang tenggorokan. Penyebabnya kuman Hemophilus pertussis. Batuk rejan yang juga dikenal sebagai "batuk seratus hari" atau kinkhoest berlangsung selama dua bulan lebih, kalau tidak diobati dengan baik. Gejalanya mirip influenza, yaitu batuk dan pilek ringan serta menurunnya nafsu makan, yang berlangsung kira-kira 1 - 2 minggu.

Bayi dan balita, menurut dr. Anies, termasuk kelompok yang paling sering menderita batuk rejan. Jika batuk ini tak diobati dengan baik, dikhawatirkan akan terjadi komplikasi. Agar tidak tertular, jauhkan anak dari penderita batuk rejan. Pencegahan utama, tulis dr. Anies, adalah pemberian vaksinasi DPT sebanyak tiga kali. Suntikan ulangan diberikan satu tahun setelah suntikan dasar ketiga dilakukan. Vaksinasi DPT yang pertama telah dianjurkan bagi bayi yang berusia tiga bulan.

Influenza sebenarnya bukan penyakit berbahaya. Disebabkan sejenis virus, penyakit ini umumnya menyerang sebagai wabah dan akan berlangsung selama 3 - 4 hari. Jarang menimbulkan komplikasi, sekalipun disertai demam tinggi. Namun, kalau daya tahan tubuh penderita menurun, maka infeksi sekunder, seperti pneumonia, bronkitis, infeksi telinga atau sinusitis, dapat muncul. Jika ini terjadi, anak segera dibawa ke dokter.

Untuk mengatasinya, anak perlu cukup istirahat dan diberi cukup cairan. Sari buah atau air bisa untuk mengganti cairan yang hilang karena berkeringat. Kopi, teh, dan susu tidak dianjurkan. Setiap tiga atau empat jam sekali, suhu tubuh anak diperiksa. Jika suhu naik mencapai lebih dari 38oC dan tidak turun dalam waktu 36 jam, segera bawa ke dokter.

Anak-anak pun sering menderita selesma dan pilek, lebih-lebih bila daya tahan tubuh anak kurang baik. Anak yang mengalami pilek akibat virus ini perlu diajari mengeluarkan lendir dalam hidungnya untuk mencegah terjadinya penumpukan lendir yang dapat mengganggu organ lain, misalnya telinga.

Dalam kondisi seperti ini, anak perlu banyak istirahat dan makan menu bergizi. Sari buah segar baik untuk penderita penyakit ini. Bila suhu tubuh meningkat, anak dapat diberi obat penurun panas atau kompres dingin untuk mencegah kemungkinan timbulnya kejang.

Gondong juga kerap diderita anak-anak. Penyebabnya sejenis virus yang menyerang kelenjar ludah, yaitu parotid kelenjar ludah besar di depan telinga. Sering pula terjadi pada kelenjar di bawah rahang dan biasanya kedua sisi yang terkena.

Beristirahat di tempat tidur dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi dan mempercepat penyembuhan. Tidak berlaku pantangan makanan dan minuman, tapi makanan yang lunak dan mudah dicerna sangat dianjurkan. Makanan seperti agar-agar, serikaya, sup kaldu, dan sayuran yang dihaluskan, baik bagi penderita gondong. Perlu cukup minum untuk menggantikan cairan yang keluar melalui keringat.

Dokter biasanya memberikan obat penurun panas dan penghilang rasa sakit yang diminumkan selama gejala penyakit masih ada. Bila anak merasa kepala maupun buah zakarnya sakit, perut dan daerah kemaluan terasa nyeri, segera dibawa ke dokter.

Sedia obat sebelum sakit
Apa yang mesti dilakukan agar anak tidak mudah terserang penyakit? "Ya, tergantung penyakitnya. Agar anak kita tidak terserang batuk-pilek, hindarkan anak dari penderita batuk-pilek," ujar Dr. Kishore.

Untuk mencegah diare, saran Dr. Kishore, jangan makan jajanan dari luar yang kurang terjamin kebersihannya. Bagi bayi, botol susu harus disterilkan. Yang paling penting menjaga kebersihan. "Yang sering terjadi, dot jatuh dan dipasang kembali karena baby sitter malas mencucinya. Atau, susu sudah berjam-jam diminumkan lagi," ujarnya. Hal-hal demikian banyak terjadi terutama pada keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah sekali, atau tinggi sekali, yang menyerahkan perawatan anak sepenuhnya pada pengasuh bayi.

Dalam kotak obat keluarga sebaiknya tersedia jenis obat anak, seperti obat turun panas dan antidiare. Juga jenis obat lain berdasarkan kasus demi kasus yang biasa diderita anak. Misalnya, untuk anak yang sering kambuh asmanya, perlu disediakan obat cadangan dengan resep dokter untuk persediaan kalau asmanya timbul.

Dalam pemeliharaan kesehatan anak, pemenuhan gizi berpengaruh terhadap kesehatan dan daya tahan anak. "Kalau gizi baik, risiko anak terkena penyakit berkurang. Kalaupun terkena kuman, karena daya tahan tubuhnya bagus, ia tidak sampai sakit, tapi hanya berupa gejala. Misalnya, diare sebentar kemudian diare itu hilang," jelas Dr. Kishore.

Daya tahan tubuh, yang dikenal sebagai immunoglobulin berasal dari protein. Kalau tidak ada protein, tidak akan terbentuk faktor daya tahan tubuh. "Jadi, ada korelasi langsung antara gizi dan daya tahan tubuh. Semakin buruk gizinya, semakin jelek daya tahan tubuhnya, semakin sering terinfeksi, semakin turun nafsu makannya, dan semakin turun lagi daya tahan tubuhnya. Semua menjadi seperti lingkaran setan," tutur Dr. Kishore. Itulah pentingnya dilakukan imunisasi pada anak.

"Menu ideal untuk bayi dan anak balita adalah yang seimbang. Mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang sesuai dengan kebutuhan anak," katanya.

Yang pasti, makanan untuk balita harus cukup energi dan semua zat gizi sesuai dengan umur. Semua gizi esensial harus cukup. Kebutuhan energi bayi dan anak relatif lebih besar daripada orang dewasa, karena pertumbuhannya yang pesat. Demikian pula kebutuhan protein balita relatif lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa. Protein merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yakni untuk pertumbuhan dan pembentukan protein serum, hemoglobin, enzim, dan antibodi. Juga untuk menggantikan sel-sel yang rusak, memelihara keseimbangan asam basa cairan tubuh dan sumber energi.

"ASI (Air Susu Ibu) tetap merupakan yang paling penting bagi bayi dan anak balita," tegas Dr. Kishore. Selain penting selama masa anak-anak, ASI juga sebagai makanan utama bayi. "Di samping itu juga murah, aman, higienis, dan sangat membantu pertumbuhan bayi," tegasnya.

Produksi ASI sampai hari kelima, yang disebut kolostrum (cairan kental kekuningan), sangat baik bagi bayi. Ia mengandung banyak antibodi, protein, mineral, dan vitamin A. Yang jelas, kata Kishore, ASI merupakan makanan terbaik yang tak tergantikan oleh segala bentuk makanan lain, baik susu formula, food supplement, ataupun suplemen vitamin. Tetapi, susu formula diperlukan untuk bayi-bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI. Misalnya, ketika ibu sakit dan produksi ASI tidak mencukupi.

Jadi, bukan berarti anak balita tak boleh sama sekali memakai susu formula atau PASI (pengganti air susu ibu). "Kalau ASI memang tidak cukup, ya harus ditambah susu formula. Tapi kalau cukup, berikan ASI selama minimal empat bulan, yang dikenal sebagai pemberian ASI eksklusif, tanpa makanan tambahan," jelas Kishore.

Dalam jumlah cukup, ASI dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 3 - 4 bulan pertama. Setelah empat bulan, bayi perlu menu pelengkap atau tambahan (selain ASI atau PASI) karena kebutuhan gizi bayi meningkat, dan tidak seluruhnya dapat dipenuhi ASI. Tapi bukan berarti pemberian ASI dihentikan. Bahkan ASI dianjurkan tetap diberikan sampai anak berusia dua tahun. Tentu saja, kalau ASI masih diproduksi.

Dalam susu formula sudah terdapat asam amino esensial, asam lemak tak jenuh esensial, dan vitamin untuk kebutuhan sehari-hari. "Jadi, nggak perlu tambahan. Tambahan vitamin baru diberikan kalau ada gejala defisiensi vitamin. Atau, ketika muncul tanda-tanda malas makan, vitamin diberikan untuk merangsang nafsu makan anak," tuturnya.

Kalau susu formula diberikan sesuai kebutuhan, defisiensi tak akan terjadi. Bahkan, kalau sudah memperoleh menu makanan seimbang, tanpa susu formula pun anak tidak perlu lagi vitamin tambahan. Karena dalam menu yang seimbang itu sudah terdapat vitamin-vitamin yang dibutuhkan tubuh. (A. Hery Suyono)



Read More...

Selasa, 18 Maret 2008

AlQuran Dapat Mempengaruhi Kecerdasan Anak


Dulu sebelum ada penelitian bahwa janin yang ada didalam kandungan harus sering mendengarkan musik klasik, bahkan sekarang pun masih ada yang pake khususnya yang muslim, padahal dia tahu manfaat janin diperdengarkan Al Quran atau Murrotal, sangat bagus untuk pendidikan janin tersebut, tapi tetep yang pake musik klasik tersebut lebih percaya banget pada musik klasik, "Aneh kan?" padahal justru Al Quran lah yang sangat ermanfaat sekali, karena dulu belum ada penelitian. coba deh buktikan.
ini contoh isi AlQuran buat anak I Love My Al Quran (Mizan)



Kini tengah dikembangkan metoda pendidikan pada janin yang dilakukan dengan memberistimulasi (rangsangan) pada sel-sel otak janin.

Caranya dengn memperdengarkan bacaan Al Quran, nasyid, cermah dll. menurut para ahli , organ-organ tubuh janin selesai terbentuk pada usia 5 bulan dalam kandungan, setelah masa itu, terjadi proses perkembangan atau pematangan dari seluruh sel-sel organ yang telah terbentuk dan berfungsi secara sempurna, bersamaan dengan itu, disuia ini otak janin pun sudah mampu menterjemahkan rangsang suara.
Jadi, memang benar jika Ibu hamil sering memperdengarkan bacaan Al Quran bisa merangsang sel-sel otak janin sebelum lahir, tapi bukan berarti janin akan lebih cerdas dengan kapasitas dan volume otak yang lebih besar karena bagaimanapun volume otak sudah ditentukan oleh gen masing-masing,minimal, sel-sel otak sudah diberi stimulasi sedini mungkin hingga ia dapat bekerja lebih optimal.

Read More...