Jumat, 28 Maret 2008

KIAT PRAKTIS MENGAJARKAN AL QUR’AN pada ANAK


KIAT PRAKTIS MENGAJARKAN AL QUR’AN pada ANAK

Anak adalah amanah dari Allah swt. Tidak semua orang mendapatkan anugerah ini,
kecuali hanya orang-orang yang dikehendaki-Nya. Amanah ini harus dipelihara
secara baik dan terus menerus dengan memberinya pendidikan yang baik dan benar.
Seorang pendidik harus belajar bagaimana memberikan hak dan kewajibannya dengan
baik. Ia harus mengetahui perkembangan-perkembangan baru tentang metode dan
media pendidikan yang baik untuk menunaikan tugasnya, sehingga memperoleh hasil
yang maksimal.
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR
Ahmad).
Salah satu pekerjaan pendidik yang harus mendapatkan perhatian serius adalah
mencari metode yang tepat untuk mengajarkan Al Qur’an kepada anak-anak usia
dini. Mengajarkan Al Qur’an adalah salah satu dasar pendidikan Islam, sehingga
anak-anak tumbuh berdasarkan fitrah yang baik dan hati mereka dituntun oleh
hikmah sehingga mampu membendung polusi kesesatan dan keruhnya kemaksiatan.
Para sahabat Nabi Saw tahu benar betapa pentingnya menghafal Al Qur’an dan
pengaruhnya terhadap psikologis anak, maka mereka berlomba-lomba mengajarkan Al
Qur’an kepada anak-anak mereka, sebagai implementasi sabda Nabi saw :
Mempelajari Al qur’an dapat memberikan pengaruh baik terhadap diri seseorang,
jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan menggunakan metode dan cara yang bisa
membuat anak mencintai Al Qur’an.
Mengajarkan Al Qur’an dengan cara yang baik tidak hanya membuat anak menjadi
cinta terhadap Al Qur’an tetapi juga meningkatkan kemampuan anak untuk mengingat
dan memahami Al Qur’an. Dari sini kemudian terbentuk pemahaman pada anak bahwa
menghafal Al Qur’an adalah amal dan perbuatan yang mulia. Oleh karena itu, perlu
ditumbuhkan kecintaan anak terhadap Al Qur’an sebelum memulai menghafalnya. Hal
ini perlu dilakukan karena menghafal Al Qur’an tanpa didasari cinta terhadap Al
Qur’an tidak akan membuahkan apa-apa. Sebaliknya bahwa mencintai Al Qur’an
dibarengi dengan menghafalnya, akan membentuk perilaku mulia dan beradab pada
anak.


Seorang pendidik setelah membaca buku Kiat Praktis Mengajarkan Al Qur’an pada
Anak yang ditulis oleh DR. Sa’ad Riyadh ini diharapkan menemukan jawaban dari
beberapa pertanyaan dibawah ini :
- apakah metode menghafal yang paling ideal untuk anak-anak ?
- langkah-langkah apa yang harus dilakukan agar anak mencintai Al Qur’an ?
- apa saja kendala yang mungkin terjadi, dan apa solusinya ?
- bagaimana menguji kecintaan anak terhadap Al Qur’an ?
dan banyak pertanyaan lain yang berhubungan dengan keahlian dalam mendidik
anak-anak untuk menghafal Al Qur’an.
Buku yang diterbitkan oleh ZIYAD VISI MEDIA, Desember 2007 (Cetakan Pertama) ini
perlu dimiliki oleh Guru TPA, Orangtua dan Para Pendidik umumnya.
Di dalam buku ini dibahas antara lain bagaimana membangun hubungan yang baik
antara anak dan Al Qur’an, bagaimana jatuh hati pada Al Qur’an sejak usia dini
serta usia 6-12 tahun, bagaimana menanamkan cinta Al Qur’an pada anak usia
dewasa dan lain-lain.
Dibagian akhir (penutup) buku setebal 124 halaman (ukuran 170mm) ini ada
beberapa nasehat dari penulis bagi para pendidik dalam tugas menanamkan cinta Al
Qur’an ke dalam hati anak-anak, yang pada akhirnya jika perilaku anak sudah
mencerminkan nilai Al Qur’an, maka ketahuilah bahwa engkau telah berhasil
mendidik anakmu untuk mencintai Al Qur’an.

24 Kiat Membantu Anak Rajin Menghapal Al Qur’an.

Mengikat jiwa si anak dengan sosok teladan Rasulullah saw dan menumbuhkan cinta
terhadap pribadi Rasul, merupakan cara terpenting yang dapat mendorong si anak
untuk berkarya dan mengerahkan segenap kemampuan diri. Ibnu Abbas r.a.
menuturkan,” Suatu malam saya tidur di rumah bibiku Maimunah. Memasuki sepertiga
malam pertama, Rasulullah saw bangkit lalu mengambil tempat air kemudian
berwudhu. Setelah itu beliau melakukan shalat. Aku pun bangun dan melakukan apa
yang Rasulullah perbuat. Aku shalat di sebelah kiri Rasul. Lantas Rasul
menggeserkanku ke sebelah kanan beliau. Rasul shalat dengan penuh khusyu’.
Setelah itu beliau membaringkan badan sebelah kanannya, hingga tertidur. Lantas
bangun kembali ketika adzan berkumandang mengajak shalat Shubuh. Rasul berangkat
ke masjid dan menunaikannya.” (HR Ibnu Khuzaimah dalam Shahih Khuzaimah ).

Berdasarkan riwayat diatas, sangat jelas bagi kita betapa pentingnya mengikat
jiwa si anak dengan sosok Rasulullah yang serta merta dapat mencetak kepribadian
si anak menjadi manusia shalih, bertakwa serta mencintai Al Qur’an dan ilmu.
Dengan demikian, motivasi yang mendorong si anak untuk belajar adalah internal
dirinya sendiri yang bersumber dari keimanan yang mendalam dan cinta yang murni.
Tak ayal, motivasi semacam demikian adalah motivasi yang paling efektif dan
pengaruhnya sangat kuat. Disamping paling tahan banting dan bersifat konsisten.

Ketika spirit cinta Nabi menghujam dalam jiwa si anak, maka ketika si anak
mendengar hadits yang mengajak untuk mempelajari Al Qur’an, niscaya si anak
tersebut akan bersegera memenuhinya berkat dorongan cinta terhadap sang Nabi dan
mengharapkan pahala dari Alloh Swt.

Demikian salah satu dari 24 Kiat Membantu Anak Rajin Menghapal Al Qur’an. Anak
bisa hapal Al Qur’an ? Semua orangtua muslim tentu mendambakannya. Fakta
membuktikan, anak yang banyak hapalan Al Qur’an memiliki kecerdasan nalar, emosi
dan spiritual yang seimbang.

Tapi mungkinkah itu putra-putri Anda ? Mungkinkah juga bagi anak didik Anda (
bagi seorang guru di Taman Pendidikan Al Qur’an ). Jawabannya sangat mungkin.
Tentu setelah Anda sebagai orangtua/pendidik memahami dan menjalankan tips-tips
praktis yang dipaparkan buku kecil (buku saku) sekitar 100 halaman yang penuh
nilai ini.

Inilah kepedulian Fitrah Rabbani, sebagai penerbit buku-buku bermutu dengan
kekayaan dan kedalaman gagasan serta keluwesan gaya penyampaian.

Di buku ini juga diberikan Teknik Menghapal Al Qur’an. Buku yang merupakan karya
terjemahan ini ditulis oleh Abdullah Al-Muhib M.Khair.

Read More...

Rabu, 26 Maret 2008

Menjaga Kesehatan Balita


Beberapa penyakit yang umum diderita anak hampir dipastikan pada satu saat menyerang anak kita. Oleh sebab itu gejala penyakit dan cara penanganannya perlu dikenali. Penanganan juga bukan hanya membantu penyembuhan, namun juga dapat mencegah timbulnya komplikasi lebih jauh.

Penyakit yang sering diderita bayi dan balita, menurut Dr. Kishore R.J., dokter spesialis anak yang berpraktik di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina di Jatinegara, Jakarta, antara lain, demam, infeksi saluran napas, dan diare. "Tapi yang sering membuat orang tua segera membawa anaknya berobat adalah demam dan diare. Kalau batuk-pilek biasanya masih bisa ditunda," tuturnya.

Demam memang bukan penyakit, tapi gejala suatu penyakit. Semisal karena batuk dan pilek, radang tenggorokan, diare, infeksi lain pada saluran pencernaan, atau infeksi saluran napas. Dalam buku Mengatasi Gangguan Kesehatan pada Anak-Anak, karangan dr. Anies dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, kenaikan suhu tubuh juga sering terjadi saat tumbuh gigi pertama. Suhu tubuh juga akan meninggi sehabis memperoleh imunisasi DPT (difteria, pertusis, dan tetanus), namun hanya berlangsung kira-kira 24 jam.


Anak dikatakan demam, bila suhu tubuhnya di atas 37,5oC. Kalau itu yang terjadi, tidurkan anak dalam ruang ber-AC atau berkipas angin, kalau ada. "Kenakan pakaian yang tipis. Jangan diselimuti dengan selimut tebal - kecuali si anak menggigil - karena justru akan meningkatkan suhu tubuh," jelas Kishore.

Adalah bijaksana kalau di rumah selalu tersedia obat turun panas sebelum anak dibawa ke dokter. Parasetamol biasa dipakai dan aman untuk anak dan bayi. Selain obat turun panas, dr. Anies menyarankan agar anak diberi banyak minum ketika terserang demam. Boleh air putih, susu, air jeruk, sari buah, atau kaldu hangat. Dengan begitu anak akan mudah berkeringat sehingga suhu tubuh menurun. Seka keringat pada tubuhnya dengan handuk basah, bedaki seluruh tubuh, dan gantilah pakaiannya dengan yang kering supaya merasa segar.

Untuk menurunkan suhu tubuh bisa dibantu dengan mengompres kening dengan lap atau handuk basah. Selama suhu tubuhnya masih tinggi, kompres tetap perlu. Upaya menurunkan suhu tubuh ini perlu untuk mencegah terjadinya kejang-kejang atau setip.

Air tajin untuk diare
Diare yang disertai berkurangnya cairan tubuh (dehidrasi), batuk disertai sesak napas, gejala ke arah asma meskipun bukan asma, atau infeksi saluran napas bagian bawah, dan demam berdarah, menurut Kishore, perlu mendapat perawatan khusus.

Penyebab diare umumnya makanan. Bisa karena keracunan makanan atau karena kuman dalam makanan. Kalau makanannya beracun, gejala utamanya muntah, baru diikuti diare. Kalau karena kuman pada makanan, biasanya diare dulu baru kemudian muntah.

Dalam bukunya, dr. Anies menyebutkan, diare merupakan keadaan gawat darurat sehingga harus segera ditanggulangi sebelum kondisi dehidrasi terjadi, yaitu pertama-tama dengan memberikan banyak minum. Pemberian susu formula dan jus buah dihentikan sementara. Namun, ASI tetap dilanjutkan.

Bila diare terjadi berulang kali, anak akan kehilangan banyak cairan, bahkan sejumlah mineral penting, seperti sodium, potasium, dan klorida ikut terbuang. Bila berkelanjutan, bisa terjadi ketidakseimbangan cairan tubuh sehingga timbul dehidrasi. Kondisi dehdarasi inilah yang paling dikhawatirkan meski diare pada dasarnya akan sembuh sendiri.

Tanda-tanda dehidrasi antara lain anak menangis tanpa air mata, mulut dan bibir kering, selalu merasa haus. Air seni keluar sedikit dan berwarna gelap, ada kalanya tidak keluar sama sekali. Juga, mata cekung atau terbenam. Pada bayi tanda dehidrasi bisa dilihat lewat ubun-ubun yang menjadi cekung. Juga anak mengantuk, kulit pucat atau kekenyalan tubuh berkurang, dan bekas cubitan tidak cepat kembali normal.

Untuk mengatasinya, anak perlu diberi cairan sebanyak mungkin. "Tidak harus larutan oralit. Bisa berupa teh manis, air gula garam, jus, sup. Air tajin justru cukup efektif bagi bayi untuk mengatasi diare. Juga jauh lebih baik dibandingkan dengan oralit karena tajin mengandung glukosa polimer yang mudah diserap," jelas Kishore.

Larutan gula garam dibuat dengan perbandingan dua sendok teh gula pasir dan setengah sendok teh garam untuk segelas air putih. Larutan ini, menurut dr. Anies, diberikan sedikitnya setengah gelas tiap kali anak muntah atau buang air besar. Bisa juga diberikan satu sendok makan setiap lima menit, sampai anak dapat buang air kecil secara normal.

Air tajin selain cepat dicerna, juga mengandung kadar glukosa cukup tinggi, yang akan mempermudah penyerapan elektrolit. Selain itu dua macam poliglukosa dalam tepung tajin dapat menyebabkan feses lebih padat. Keuntungan lain air tajin adalah adanya kandungan proteinnya, yaitu 7 - 10 %. Sedangkan garam oralit tidak mengandung protein. Penggunaan air tajin sebagai "obat diare", menurut dr. Anies, tidak berbahaya untuk bayi sekalipun.

Alergi hingga gondong
Yang juga sering diderita anak-anak adalah alergi, dan yang paling sering alergi saluran pernapasan. Menurut dr. Anies, penyebabnya bisa macam-macam. Gelaja umumnya sama, yakni bersin-bersin, mata berair, hidung tersumbat, ingusan, dan gatal. Anak biasanya menggaruk-garuk hidungnya dengan punggung tangannya.

Bila sedang terserang, disarankan anak dihindarkan dari pencetusnya. Kalau pencetusnya debu, seisi kamarnya harus bebas debu dan diusahakan tidak lembap. Tirai, karpet, dan sejenisnya disingkirkan.

Gangguan pernapasan lainnya adalah asma. Pencetusnya bisa karena pilek dan selesma, terlalu banyak bergerak, udara dingin, perubahan emosi, asap rokok, perubahan cuaca, dan alergi (udara, debu rumah, bulu binatang, makanan, dsb.). Namun, yang paling sering ialah alergi. Ada kalanya gabungan beberapa pencetus asma dapat menimbulkan serangan. Misalnya, ketika sedang berlari-lari anak tidak terserang asma. Tetapi kalau berlari-lari saat cuaca dingin, serangan asma timbul.

Ketika terserang asma, anak diberi obat yang diresepkan dokter. Jika anak sulit bernapas sampai tak mampu menelan makanan, bibir dan lidah kebiruan, segera saja hubungi dokter.

Obat asma sebenarnya bersifat sementara. Kalau pencetusnya ada, sesak napas akan berulang. Jadi, langkah pencegahan terbaik, bebaskan anak dari segala pencetusnya.

Selain itu, anak-anak sering tak luput dari serangan batuk, yang juga merupakan gejala suatu penyakit. Misalnya karena gangguan pada saluran pernapasan. Meski demikian, menurut dr. Anies, batuk yang berlebihan bisa sangat mengganggu, bahkan mengakibatkan berbagai komplikasi.

Beberapa penyebab batuk menahun dan berulang misalnya bronkitis atau radang tenggorokan, asma, kelainan paru-paru menahun, masuknya benda asing atau makanan ke saluran napas, dan kelainan bawaan pada saluran napas. Namun, bisa juga karena gangguan psikologis, semisal setelah kelahiran adik baru.

Keluhan batuk perlu disampaikan ke dokter, apakah karena perubahan cuaca pagi, malam, atau sepanjang hari. Sewaktu duduk, apakah si kecil mengeluarkan dahak atau tidak. Perlu disampaikan pula asal mula, ciri-ciri batuk, untuk mempermudah diagnosis dan pengobatannya.

Batuk rejan merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan bagian atas, tepatnya pada batang tenggorokan. Penyebabnya kuman Hemophilus pertussis. Batuk rejan yang juga dikenal sebagai "batuk seratus hari" atau kinkhoest berlangsung selama dua bulan lebih, kalau tidak diobati dengan baik. Gejalanya mirip influenza, yaitu batuk dan pilek ringan serta menurunnya nafsu makan, yang berlangsung kira-kira 1 - 2 minggu.

Bayi dan balita, menurut dr. Anies, termasuk kelompok yang paling sering menderita batuk rejan. Jika batuk ini tak diobati dengan baik, dikhawatirkan akan terjadi komplikasi. Agar tidak tertular, jauhkan anak dari penderita batuk rejan. Pencegahan utama, tulis dr. Anies, adalah pemberian vaksinasi DPT sebanyak tiga kali. Suntikan ulangan diberikan satu tahun setelah suntikan dasar ketiga dilakukan. Vaksinasi DPT yang pertama telah dianjurkan bagi bayi yang berusia tiga bulan.

Influenza sebenarnya bukan penyakit berbahaya. Disebabkan sejenis virus, penyakit ini umumnya menyerang sebagai wabah dan akan berlangsung selama 3 - 4 hari. Jarang menimbulkan komplikasi, sekalipun disertai demam tinggi. Namun, kalau daya tahan tubuh penderita menurun, maka infeksi sekunder, seperti pneumonia, bronkitis, infeksi telinga atau sinusitis, dapat muncul. Jika ini terjadi, anak segera dibawa ke dokter.

Untuk mengatasinya, anak perlu cukup istirahat dan diberi cukup cairan. Sari buah atau air bisa untuk mengganti cairan yang hilang karena berkeringat. Kopi, teh, dan susu tidak dianjurkan. Setiap tiga atau empat jam sekali, suhu tubuh anak diperiksa. Jika suhu naik mencapai lebih dari 38oC dan tidak turun dalam waktu 36 jam, segera bawa ke dokter.

Anak-anak pun sering menderita selesma dan pilek, lebih-lebih bila daya tahan tubuh anak kurang baik. Anak yang mengalami pilek akibat virus ini perlu diajari mengeluarkan lendir dalam hidungnya untuk mencegah terjadinya penumpukan lendir yang dapat mengganggu organ lain, misalnya telinga.

Dalam kondisi seperti ini, anak perlu banyak istirahat dan makan menu bergizi. Sari buah segar baik untuk penderita penyakit ini. Bila suhu tubuh meningkat, anak dapat diberi obat penurun panas atau kompres dingin untuk mencegah kemungkinan timbulnya kejang.

Gondong juga kerap diderita anak-anak. Penyebabnya sejenis virus yang menyerang kelenjar ludah, yaitu parotid kelenjar ludah besar di depan telinga. Sering pula terjadi pada kelenjar di bawah rahang dan biasanya kedua sisi yang terkena.

Beristirahat di tempat tidur dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi dan mempercepat penyembuhan. Tidak berlaku pantangan makanan dan minuman, tapi makanan yang lunak dan mudah dicerna sangat dianjurkan. Makanan seperti agar-agar, serikaya, sup kaldu, dan sayuran yang dihaluskan, baik bagi penderita gondong. Perlu cukup minum untuk menggantikan cairan yang keluar melalui keringat.

Dokter biasanya memberikan obat penurun panas dan penghilang rasa sakit yang diminumkan selama gejala penyakit masih ada. Bila anak merasa kepala maupun buah zakarnya sakit, perut dan daerah kemaluan terasa nyeri, segera dibawa ke dokter.

Sedia obat sebelum sakit
Apa yang mesti dilakukan agar anak tidak mudah terserang penyakit? "Ya, tergantung penyakitnya. Agar anak kita tidak terserang batuk-pilek, hindarkan anak dari penderita batuk-pilek," ujar Dr. Kishore.

Untuk mencegah diare, saran Dr. Kishore, jangan makan jajanan dari luar yang kurang terjamin kebersihannya. Bagi bayi, botol susu harus disterilkan. Yang paling penting menjaga kebersihan. "Yang sering terjadi, dot jatuh dan dipasang kembali karena baby sitter malas mencucinya. Atau, susu sudah berjam-jam diminumkan lagi," ujarnya. Hal-hal demikian banyak terjadi terutama pada keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah sekali, atau tinggi sekali, yang menyerahkan perawatan anak sepenuhnya pada pengasuh bayi.

Dalam kotak obat keluarga sebaiknya tersedia jenis obat anak, seperti obat turun panas dan antidiare. Juga jenis obat lain berdasarkan kasus demi kasus yang biasa diderita anak. Misalnya, untuk anak yang sering kambuh asmanya, perlu disediakan obat cadangan dengan resep dokter untuk persediaan kalau asmanya timbul.

Dalam pemeliharaan kesehatan anak, pemenuhan gizi berpengaruh terhadap kesehatan dan daya tahan anak. "Kalau gizi baik, risiko anak terkena penyakit berkurang. Kalaupun terkena kuman, karena daya tahan tubuhnya bagus, ia tidak sampai sakit, tapi hanya berupa gejala. Misalnya, diare sebentar kemudian diare itu hilang," jelas Dr. Kishore.

Daya tahan tubuh, yang dikenal sebagai immunoglobulin berasal dari protein. Kalau tidak ada protein, tidak akan terbentuk faktor daya tahan tubuh. "Jadi, ada korelasi langsung antara gizi dan daya tahan tubuh. Semakin buruk gizinya, semakin jelek daya tahan tubuhnya, semakin sering terinfeksi, semakin turun nafsu makannya, dan semakin turun lagi daya tahan tubuhnya. Semua menjadi seperti lingkaran setan," tutur Dr. Kishore. Itulah pentingnya dilakukan imunisasi pada anak.

"Menu ideal untuk bayi dan anak balita adalah yang seimbang. Mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang sesuai dengan kebutuhan anak," katanya.

Yang pasti, makanan untuk balita harus cukup energi dan semua zat gizi sesuai dengan umur. Semua gizi esensial harus cukup. Kebutuhan energi bayi dan anak relatif lebih besar daripada orang dewasa, karena pertumbuhannya yang pesat. Demikian pula kebutuhan protein balita relatif lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa. Protein merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yakni untuk pertumbuhan dan pembentukan protein serum, hemoglobin, enzim, dan antibodi. Juga untuk menggantikan sel-sel yang rusak, memelihara keseimbangan asam basa cairan tubuh dan sumber energi.

"ASI (Air Susu Ibu) tetap merupakan yang paling penting bagi bayi dan anak balita," tegas Dr. Kishore. Selain penting selama masa anak-anak, ASI juga sebagai makanan utama bayi. "Di samping itu juga murah, aman, higienis, dan sangat membantu pertumbuhan bayi," tegasnya.

Produksi ASI sampai hari kelima, yang disebut kolostrum (cairan kental kekuningan), sangat baik bagi bayi. Ia mengandung banyak antibodi, protein, mineral, dan vitamin A. Yang jelas, kata Kishore, ASI merupakan makanan terbaik yang tak tergantikan oleh segala bentuk makanan lain, baik susu formula, food supplement, ataupun suplemen vitamin. Tetapi, susu formula diperlukan untuk bayi-bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI. Misalnya, ketika ibu sakit dan produksi ASI tidak mencukupi.

Jadi, bukan berarti anak balita tak boleh sama sekali memakai susu formula atau PASI (pengganti air susu ibu). "Kalau ASI memang tidak cukup, ya harus ditambah susu formula. Tapi kalau cukup, berikan ASI selama minimal empat bulan, yang dikenal sebagai pemberian ASI eksklusif, tanpa makanan tambahan," jelas Kishore.

Dalam jumlah cukup, ASI dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 3 - 4 bulan pertama. Setelah empat bulan, bayi perlu menu pelengkap atau tambahan (selain ASI atau PASI) karena kebutuhan gizi bayi meningkat, dan tidak seluruhnya dapat dipenuhi ASI. Tapi bukan berarti pemberian ASI dihentikan. Bahkan ASI dianjurkan tetap diberikan sampai anak berusia dua tahun. Tentu saja, kalau ASI masih diproduksi.

Dalam susu formula sudah terdapat asam amino esensial, asam lemak tak jenuh esensial, dan vitamin untuk kebutuhan sehari-hari. "Jadi, nggak perlu tambahan. Tambahan vitamin baru diberikan kalau ada gejala defisiensi vitamin. Atau, ketika muncul tanda-tanda malas makan, vitamin diberikan untuk merangsang nafsu makan anak," tuturnya.

Kalau susu formula diberikan sesuai kebutuhan, defisiensi tak akan terjadi. Bahkan, kalau sudah memperoleh menu makanan seimbang, tanpa susu formula pun anak tidak perlu lagi vitamin tambahan. Karena dalam menu yang seimbang itu sudah terdapat vitamin-vitamin yang dibutuhkan tubuh. (A. Hery Suyono)



Read More...

Selasa, 18 Maret 2008

AlQuran Dapat Mempengaruhi Kecerdasan Anak


Dulu sebelum ada penelitian bahwa janin yang ada didalam kandungan harus sering mendengarkan musik klasik, bahkan sekarang pun masih ada yang pake khususnya yang muslim, padahal dia tahu manfaat janin diperdengarkan Al Quran atau Murrotal, sangat bagus untuk pendidikan janin tersebut, tapi tetep yang pake musik klasik tersebut lebih percaya banget pada musik klasik, "Aneh kan?" padahal justru Al Quran lah yang sangat ermanfaat sekali, karena dulu belum ada penelitian. coba deh buktikan.
ini contoh isi AlQuran buat anak I Love My Al Quran (Mizan)



Kini tengah dikembangkan metoda pendidikan pada janin yang dilakukan dengan memberistimulasi (rangsangan) pada sel-sel otak janin.

Caranya dengn memperdengarkan bacaan Al Quran, nasyid, cermah dll. menurut para ahli , organ-organ tubuh janin selesai terbentuk pada usia 5 bulan dalam kandungan, setelah masa itu, terjadi proses perkembangan atau pematangan dari seluruh sel-sel organ yang telah terbentuk dan berfungsi secara sempurna, bersamaan dengan itu, disuia ini otak janin pun sudah mampu menterjemahkan rangsang suara.
Jadi, memang benar jika Ibu hamil sering memperdengarkan bacaan Al Quran bisa merangsang sel-sel otak janin sebelum lahir, tapi bukan berarti janin akan lebih cerdas dengan kapasitas dan volume otak yang lebih besar karena bagaimanapun volume otak sudah ditentukan oleh gen masing-masing,minimal, sel-sel otak sudah diberi stimulasi sedini mungkin hingga ia dapat bekerja lebih optimal.

Read More...